JellyPages.com

Tuesday 25 December 2012

I've Lost Abah's Present

Tanggal April 2012, 
Abah kasi kakak hadiah.
Hadiah yang nilainya tidak terhitung.
Sebelum ni abah pernah jugak bagi macam-macam,
Tapi tak sama macam kali ni..

Dah lama kakak tak dapat handphone baru,
Sebelum ni cuma mewarisi dari abah punya atau yang second hand ja.
Tapi kali ni abah bagi yang baru..
Xperia S lagi..
Kakak happy sangat sebab dapat warna feveret kakak..
Putih.

Tapi abah..
Hari ni,
Kakak dah hilangkan hadiah Abah..
Kakak jalan-jalan dengan Ngah,
Tapi tak perasan bila tercicir atau mungkin ada orang seluk..
Kakak tak sedar..
Sedar-sedar ja bila kakak called nombor kakak dah masuk voice mail...
Dari situ kakak dah agak, dah ada orang  amik.

Kakak masuk balik Ariani untuk periksa,
Tapi gagal.............
Kakak dah pesan kalau ada orang pulangkan,
Pihak Ariani kena call kakak..
Kakak mintak maaf Abah..
Kakak tak sengaja..
Handphone tu dah banyak teman kakak..
Banyak benda berharga dalam tu..
Bila dia hilang,
Kakak kosong sangat..
Selalunya dia yang kejutkan kakak,
Selalunya dia yang dengarkan ayat Al-Quran..
Tapi hari ni semuanya hilang..
Sorry Abah..

~ Qaddarallahu Syaa Fa'al..~

Thursday 8 November 2012

Hukum Menyapu Muka Seusai Berdoa

Salah satu amalan yang sering dilakukan oleh masyarakat kita ialah menyapu muka seusai berdoa sebagai penutup doa dan mungkin untuk mendapat berkat dari doa tersebut.
Namun begitu, perbuatan tersebut tidak mempunyai asas dari syarak dan tiada nas yang boleh dijadikan hujah untuk mengatakan menyapu muka seusai berdoa merupakan satu anjuran dalam Islam. Kebanyakan dalil yang digunakan lemah belaka.
Antaranya:

 Hadis pertama :

(1) " Dari Soleh bin Hassan al-Ansari, dari Muhammad bin Ka'ab al-Qardzi dari Ibnu 'Abbas, beliau berkata: Bersabda Rasulullah sallallahu'alaihiwassalam: Jika engkau berdoa kepada Allah, maka berdoalah dengan telapak tanganmu, janganlah berdoa dengan kedua-dua belakangnya. Maka setelah selesai, sapulah wajahmu dengan kedua tanganmu. [H/R Ibnu Majah dalam Sunan. Hadis no (1181)].

Hadis ini adalah sangat lemah kerana pada sanadnya terdapat perawi yang lemah sebagaimana dapat diketahui dari penjelasan di bawah :

1. Dalam az-Zawaid dinyatakan: Isnad hadis ini lemah. Ia dilemahkan kerana Soleh bin Hassan. [Sunan Ibn Majah (1/373)].

2. Menurut Imam Bukhari rahimahullah: Hadis yang datang dari Soleh bin Hassan al-Ansari dari Muhammad bin Ka'ab al-Qurdzi adalah hadis mungkar dan beliau menambah: Setiap seorang yang telah aku katakan hadisnya mungkar, maka tidak halal utnuk meriwayatkan darinya. [Mizan al-I'tidal (1/6) Az-Zahabi].

3. Menurut Ibnu Hibban : Semua hadis yang diriwayatkan oleh Soleh bin Hassan adalah palsu. [ Al-Irwa al-Ghalil. (2/180). Al-Albani].

Hadis Kedua:

(2) "Berkata Hammad bin Isa al-Juhani dari Handhalah bin Abi Sufyan al-Jumahi dari Salim bin Abdullah dari bapanya dari 'Umar bin al-Khattab radiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah sallallahu'alaihiwassalam mengangkat tangannya ketika berdoa. Baginda tidak mengembalikan kedua tangannya sehingga mengusap wajahnya. Berkata Muhammad bin al-Munthannah dalam hadisnya : Baginda tidak mengembalikan keduanya sehingga mengusap dengan kedua tangannya wajahnya." [H/R Tirmizi. (5/3386)]

Hadis ini sangat lemah kerana terdapat Hammad bin Isa Al-Juhani yang merupakan perawi yang lemah.

Berkata syeikh Nasruddin al-Albani rahimahullah : Perawi seperti dia lemah sekali maka, hadisnya tidak boleh dihasankan, dengan demikian, sama sekali tidak boleh disahihkan. [ Irwa al-Ghalil fii Takhrij Ahadis Manaris Sabil. (2/433)].

Hadis ini juga dilemahkan oleh para ulama hadis seperti Ibnu Hajar al-Asqalani, Imam Ahmad dan Abu Hatim al-Razi. Berkata Ibnu Makula: Para ulama hadis telah melemahkan hadis-hadis Hammad. [Tahzib al-Tahzib oleh Ibnu Hajar].

Hadis ketiga:

(3) Dari Abdullah bin Abbas radiyallahu 'anhu, sesuangguhnya Rasulullah sallallahu'alaihiwassalam bersabda : Janganlah kamu menutupi dinding-dinding (dengan kain), sesiapa melihat kitab saudaranya tanpa izinnya, maka sesuangguhnya dia telah melihat dalam neraka. Mintalah kepada Allah dengan telapak tangan kamu dan janganlah meminta dengan belakangnya. Jika kamu telah selesai berdoa, maka usaplah wajahmu dengan telapak tanganmu." [ HR Ibn Majah dan Abu Daud].

Menurut ulama hadis, hadis ini sangat lemah kerana mempunyai beberapa 'illah/ kecacatan.

Abul Hasan bin al-Qattan dan Hafiz Ibn Hajar berkata : Perawi hadis ini iaitu Abdul Malik bin Muhammad bin Aiman al-Hijazi adalah seorang yang tidak dikenali, oleh itu hadis ini tidak boleh dijadikan hujjah kerana tidak ada penguatnya. [Taqrib al-Tahzib].

Abu Daud berkata: Hadis ini telah diriwayatkan dengan pelbagai jalan dari Muhammad bin Ka'ab, tang semuanya sangat lemah. Walaupun sanad in yang terbaik, namun hadis ini juga lemah. [Mukhtasar Sunan Abi Daud (2/1432)].

Kesimpulan:
Dengan sedikit penjelasan di atas, ternyata hadis-hadis yang digunakan untuk menghalalkan amalan menyapu muka seusai berdoa adalah lemah belaka. amalan ini merupakan bid'ah dan setiap bid'ah itu adalah sesat dan tempatnya di neraka. 

Wallahua'lam.



Source : URD, Hukum Menggerakkan Jari Telunjuk dan Menyapu Muka Setelah Salam dan Berdoa, halaman 70

Monday 8 October 2012

Jangan Main-main Dgn Hadis!

Bismillah.
One fine day, my lecturer for Ulum Al-Hadis entered our classroom.We sat quietly and politely..Wondering,
"What are we going to learn today?"
Well, he sat at his desk, opened his file and started calling our names.


"Fulan."
"Yes."
"Fulanah."
"I'm here.."

He took the attendance. Then, finished his first task, he then said,
"Ok, make four rows with six people in each row."
"Hah?" (Semua org macam tak faham dengan arahan tersebut..)
"We are going to play a game..( I saw he was taking out small pink papers from his pocket"
(Eh, beliau cakap arab tau, bukan English, ni translate ja..)
Then, we quickly moved into rows and waiting what was the next task. He said,
"Ok, I am going to give one of your group members this pink paper. And the first person of the row will memorize it in three minutes and he or she will then tell another friend without looking at papers. (ala main macam radio buruk tu...)
Then, as I was the first person of the row, I received the paper from him and opened it. It stated,
عن أبي ذر ومعاذ بن جبل رضي الله عنهما، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : اتق الله حيث ما كنت، واتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن

Ok, I love this activity but at the same time I was worry because it involved hadis. If we made a mistake, then it is sinful!


Dari Abdullah bin Mas’ud r.a : Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, hendaklah dia mengambil tempatnya di neraka.”
(HR Muslim)

We tried our best to let all the six of us managed to memorize the hadis but failed.
Ustaz asked the last person to come to the front and wrote on the whiteboard what she had memorized. 
Every group tried to write on the whiteboard and when ustaz checked the answer, there were a lot of mistakes!

-Class End-
***

Today, ustaz entered our classroom and he then explained the benefits we got from last week's activity.
One thing that made me feel sooo bad and terrible is when...
Ustaz said like this.
"Well, one lesson that you could get from the activity was that, you must be amanah in transferring the hadis."
I was waiting last week if there would be one student that will come to me and said,
"Sorry ustaz, I could not manage to memorize all hadis and I was afraid if I would make a lie to Rasulullah sallallahu 'alaihi wassalam, so I did not want to write.
"But you guys still try as many ways as you can to win eventhough you were not confident with your memorization."
"Sentap kan? I felt so bad and guilty.
May Allah forgive us and learn something from this.

~The End~

Sunday 7 October 2012

Impian Terpendam

Bismillah..
Tengok tajuk macam ada rahsia ja kan..? Cakap Terpendam, tapi sekarang dah terbongkar jugak.. hew2~ Actually not that rahsia sangat, just berangan-angan.. Well, actually I want to have my own Kids' Nursery and also Mom & Baby Shop!
Sebenarnya impian untuk bukak nursery dah terbina since I was in secondary school.Tapi entah la, it is quite difficult maybe becoz of the responsibility yang very, very, very big! I love kids thus I really want that till now and maybe forever.. When people ask me,
"Then, why are you taking law right now? Dun waste ur time la.."
Well, my answer would be,
"Entah, I love Shariah but not that much to civil law. I dun want to be a lawyer instead, housewife is the best job I guess.."
But, lupakan ja lah kan kalau berangan nak quit, parents sah2 tak kasi.. Allah swt telah berikan yang terbaik dan Dia tau yang terbaik.. By choosing this course too, I got to know the right manhaj, Salaf. (Alhamdulillah) Back to the main topic, actually my eagerness to open nursery is getting its high climax when I know Sunnah. I want to teach children about the right things since they are small. Based on my own experience, I was too late to avoid myself from being tarnished by all those adat yang bercanggah dengan Al-Quran dan Sunnah.. n also to memorize one whole Al-Quran. That is why I really want to open this nursery and start everything with the right things. Kids are like sponge, they will absorb anything that we give no matter it is good or not. So, I dont want their future to be ruined up by all those adat.. (sgt2 mengharap)
Regarding Mom and Baby Shop, I want to have my own design and label for mama and babies' clothes!
Have you ever heard this hadis :

Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangiku. Waktu itu tirai penutup bilik saya berupa kain tipis yang penuh dengan gambar (dalam riwayat lain disebutkan: terdapat gambar kuda-kuda bersayap.) Melihat tirai tersebut, beliau merobeknya dan wajahnya terlihat merah padam. Beliau kemudian bersabda, ‘Wahai ‘Aisyah, manusia yang disiksa dengan siksaan yang paling keras pada hari kiamat kelak adalah orang-orang yang membuat sesuatu yang menyerupai ciptaan Allah’. 

(Dalam riwayat lain: ‘Sesungguhnya pembuat gambar-gambar ini kelak akan disiksa dan dikatakan kepadanya, ‘Hidupkanlah apa yang telah kamu ciptakan ini!” Beliau kemudian bersabda, “Sesungguhnya rumah yang di dalamnya terdapat gambar-gambar tidak akan dimasuki malaikat.”

Lately we could see babies' clothes are full with cartoons ( live creatures like mouse, ben10, and etc). Is this what we want to cultivate in children? They do not know anything, dun let them be too obsess with all those cartoons and bla,bla,bla. Based on the above hadis, it is sinful to wear something that have live creatures drawing. Therefore, looking at this situation, I decided to open my own  shop. Designing my own design for cute and handsome babies out there but according to Al-Quran and Sunnah ... 
InsyaAllah! * big smile......

Saturday 6 October 2012

Memories at Seremban Hospital~

Bismillah.


Alhamdulillah, today morning my friends and I managed to visit Hospital Tun Jaafar Seremban for our annual program...(maybe la coz I never expected we gonna have another program due to very the very busy this sem..hew2~).. 
At first, eighty from Second Year students of Shariah and Law course together with Second Year students of Fiqh and Fatwa actually will be divided into two groups. 40 will go to Putrajaya Hospital and another 40 will go to Seremban Hospital. However, Allah swt the One who arranges everything, all eighty students finally have to go to Seremban Hospital only. (didn't get approval from Putrajaya Hospital I guess..)
Well, for you guys' first impression, I would say I was very happy and looking forward for another charity program like this!
FYI, the main objective of this program is to teach patients about the best way for them to perform prayers according to their condition.. Sound best kan?
Absolutely, sangat best.
I met varieties of people with many characters and stories. I was in charge at the forth floor with another five students, ward for traumatic male patients..(Dun worry, they are not that traumatic, still ok..hee)
As we only have one hour, I managed to teach only two patients about solat plus giving some supports and motivation to boost their spirit.
Well, sick person will sometimes think negative about their future, so we try to change that.insyaAllah.
Besides, they should know that no matter what their condition is, solat tak boleh tinggal macam tu ja..
((Sesungguhnya agama itu mudah)) - HR Bukhari
Sebab tu kitorang cuba tunjukkan cara yang paling mudah untuk diorang bersuci dan solat..
Alhamdulillah, berjaya..
Besides, I got opportunity to feed one Indian patient..and also comb their hair n shared stories. Nice experience rite? huhu..
I've gained a lot of knowledges and experience there. 
I learnt something from the patients' stories and expression. 
As a muslim, we know that being sick is actually kafarah or penebus dosa-dosa kita kan so we have to be patient.. owez..
Allah swt loves us and never let us suffer unless He only wants us to be closer to Him.
Before balik, we gave brochures and pocket book about do'a and solat to all Muslim patients.
Hopefully, for those that we didn't have time to explain further, will read it and practice it.. InsyaAllah.
Last but not least, I wish that I will get the same opportunity next time. (Hopefully we have time to organize this kind of program again, thanks to our leader for his efforts..good job, baarakallahu feekum)

Lessons today :
1) Be patient on whatever tests U face in ur life.
2) Please don't forget Allah even in one seconds.
3) Be grateful. Jangan masa sakit ja ingat Allah, we have to remember Him all the times, ok?
4) Jangan menyalahkan takdir. Reda.
5) Banyakkan berdoa. Semoga kita kembali bertemu Rabb dalam keadaan Islam dan Iman.

Wallahua'lam.

Saturday 29 September 2012

Hukum Wanita Haid Duduk di Masjid

Bismillah.

  TIDAK MENGAPA (dibolehkan) bagi wanita yang sedang haid, nifas atau berhadas besar (berjunub) untuk belajar agama, membaca Al-Quran, mendengar kuliah, duduk-duduk dan diam di dalam masjid.

Antara dalil syarak yang membolehkannya ialah :

1) Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, dia berkata : " Sesungguhnya ada seorang hamba perempuan berkulit hitam milik salah seorang suku dari bangsa Arab, lalu dimerdekakannya, kemudian ia pun tinggal bersama mereka. 'Aisyah berkata : "Kemudian perempuan itu datang kepada Rasulullah sallallahu'alaihi wassalam dan masuk Islam". Aishah berkata:"Dan perempuan itu mempunyai khemah (tempat tinggal) di dalam masjid sebagai tempat penginapannya". 
(HR Bukhari)

Berdasarkan hadis di atas, tidak dapat dinafikan bahawa wanita tersebut sama seperti wanita yang lain, iaitu pasti akan mengalami haid pada setiap bulan namun begitu, tidak ada pengecualian daripada Rasulullah sallallahu 'alaihi wassalam agar wanita tersebut keluar dari masjid jika dia berada dalam keadaan haid.

2) Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata : " Bahawasanya ada seorang lelaki hitam (atau seorang wanita berkulit hitam), yang bekerja membersihkan masjid telah meninggal dunia, lalu Rasulullah sallallahu 'alaihi wassalam bertanya tentang wanita tersebut, mereka berkata : " Dia telah meninggal". Beliau bersabda : " Mengapakah kamu tidak memberitahu kepadaku mengenai kematiannya, tunjukkanlah kepadaku kuburnya". Lalu beliau pergi ke kubur lelaki itu (atau perempuan itu) kemudian baginda solat untuknya. 
(HR Bukhari)

Oleh kerana tidak ada larangan daripada Nabi sallallahu 'alaihi wassalam untuk hamba itu tinggal menetap di masjid, walhal kita sedia maklum bahawa wanita pasti mengalami haid pada setiap bulan, namun tidak ada pengecualian daripada Nabi sallallahu 'alaihi wassalam agar wanita itu keluar dari masjid ketika dia haid, malah tidak pernah ada perintah agar hamba ini keluar semasa haid. 
(Lihat Fathul Bari, syarah hadis 458. Ibnu Hajar)

3) Rasulullah sallallahu 'alaihi wassalam pernah menyuruh 'Aisyah radhiyallahu 'anha masuk ke masjid yang mana ketika itu 'Aisyah sedang haid dan beliau tahu akan hal tersebut sebagaimana di dalam hadis :
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata : " Rasulullah bersabda kepadaku : Ambilkanlah sejadah untukku (sejadah kecil untuk alas sujud). Aku berkata : " Sesungguhnya aku sedang haid. Maka Rasulullah sallallahu 'alaihi wassalam bersabda : "Sesungguhnya haidmu bukan di tanganmu".
(HR Muslim, abu Daud, Tirmizi,an-Nasaii, Ibnu Majah, Ahmad dan selain mereka)


Sumber : URD, Hukum Wanita Haid (Berhadas Besar) Duduk Di Dalam Masjid Dan Hukum Lelaki atau Wanita Berhadas (Kecil/Besar) Membaca Al-Quran, hlmn 14

Sunday 23 September 2012

Our Homemade Ice Cream Goreng!

Bismillah..
Entry kali ni tentang our homemade products.. *smile
You know, we made our own ice cream goreng!
Very delicious, yummy..yummy..
We made it just using bread and ice cream..
Here are some of the pictures..

Before being cooked, put in fridge for about one day..
Forgot to take pictures before eating, now, this how it looks 
after our first bite! *wink

Very easy to prepare it. 
Yummy..yummy..
((Hi-Tea with housemates))